Langsung ke konten utama

posting number one

assalamualaikum .....

ya , ini adalah posting pertama gua di blogger ini. Tentunya ya masih banyak kesalahan , jadii maapin yaaa ..

sebenernya sii udah dari lama gua punya beginian, eh tapi sayang gua lupaa ps nya , huuu jadii bikin baru lagi deh ..

oiya , nama gua Muhammad Abi Aulia anak pertama dari 2 bersaudara dari pasangan Bp.Jumadi dan bu Nafsiah ...*ga nanya biih ...


sekian ....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

hati sih iri kalo liat blog orang, banyak postingannya, tulisannya bagus, kalimatnya rapih, ada gitu kepinginan dalam hati bahwa "aku ingin seperti mereka" yang pandai menulis, pandai mengarang kata, pandai menyusun kalimat, aku ingin. Awalnya aku tidak tertarik sama sekali dengan dunia baruku ini. pusing dengan banyaknya huruf, bete dengan sajak yang tak layak, bosan dengan kertas, ah pokoknya aku tidak senang. Tapi entah kenapa kok sekarang aku jadi menyukai ini? aku ingin belajar ini. aku ingin menulis. bercerita lewat sebuah pena. bercerita kepada semua. bercerita yang tak ada batasnya.bercerita tentang langit muda. jingga dalam senja ataupun bintang dalam malam. mudah-mudahan aku bisa sedikit demi sedikit, apa yang aku bisa tulis aku akan tulis .

Putri, Pangestu, dan Arjuna

Sampai harus chat banyak dulu dan gak jelas juga, baru dilihat.  Itu juga karena terpaksa, apaansih ini dia? Gak jelas banget. Ucapnya putri dalam hati sambil buka chatnya. Gerutu tak berkesudahan sampai juga ke jemarinya. Seperti disuruh, jempolnya pun enggan untuk membuka pesan singkat dari Pangestu. Seperti ada sihir yang datang dari otak ke jemarinya sudahlah gausah dibaca, gapenting juga, yang lain aja, tuh ada si dia, bales dia aja, kalo si dia yang itu mah nanti aja gampang alasannya, cingcailah. Nampaknya jempolnya mengangguk yang menandakan bahwa ya, aku setuju. Satu sisi mungkin hatinya Putri sedang berbunga lantaran ada “seorang” yang datang bak seorang pangeran. Dari sisa-sisa sakit yang dialami putri, dia merasa kedatangan Arjuna merupakan obat baginya. Ya, obat penyakit dalam yang dideritanya akibat harapan yang tak jelas ujungnya. Sehingga kapanpun obat itu ada, segeralah pikiran dan arahan itu datang seraya berkata, minumlah. Tentunya...